Selasa, 31 Desember 2013

Applicom ku tersayang


Assalamu’alaikum wr wb, thanks to visit buddy … 

Jika kalian baca blogku diatas, pasti kalian menyangka blog ini berisi kiat-kiat menulis, benar sih aku hobi sedikit dalam tulis menulis walaupun tulisan diatas kertas jelek tapi untung sekarang ada laptop, ehem :D. tunggu, bukan ini yang mau aku ceritakan dalam blog ini, tulisan pada blog sebelumnya adalah salah satu ujian akhir (semester) dalam mata kuliah applicom ku, yang mana dosennya menyuruh membuat power point apapun itu temanya, tadi aku bilang salah satu yah soal pertamanya adalah membuat file yang pake rumus-rumus alias di Microsoft excel ituu … sebenarnya aku ngerti, ya ngerti taaapii pas ujiaan ee malah lost concept. Ga tau lagi apa yang mau diisi, akibatnya 90 menit berlalu file yang sudah aku buat tabel-tabelnya kosong tanpa jawaban satupun, kecuali hanya soal kedua yang siap yaitu power point. Dan yang tambah parahnya dosen berkata “tiga kolom saja saudara isi dengan rumusnya kalian selamat, tapi kalau tidak silakan saudara ujian lagi semester depan”. Waktu tinggal 10 menit lagi,  sedangkan aku belum juga mengisi sampai dosen menyatakan waktu habis, dan aku tidak mengisinya.
Nah, buat power point nya juga dengan semangat dan dengan tingkat kepedean yang sangat tinggi, yang tadinya dosen menyuruh buat 5 slide aku buat 9 slide dengan isi seperti diatas serta beberapa animasi. Ternyata, dosen Cuma nge-cek sebentar saja power point itu, tidak beliau baca, lalu dikasih nilai 70% karena aku lupa buat tampilan slide 1 dengan slide lainnya berbeda, (aduuuh kok bisa lupa yaa??? L). Dosen pun berlalu ke kursi belakang, tiba-tiba aku ingat tadi ada salah satu slide yang bewarna biru mencolok, aku perlihatkan pada dosen, walaupun satu tapi yang 70% tadi naik nilainya, tidak tahu berapa. Sempat sih, bertanya pada kawan-kawan yang ada disekeliling, tapi mereka tidak kenal lagi dengan yang namanya Yulia Meta Arpani, belum tahu ‘ama bapak gua ya ??? (sama anaknya aja tidak kenal). Bisa dipahamilah, memang seperti itu saat ujian ibda’binnafsi.
Jika digabungkan dengan Microsoft excel bisa ditebak nilai ujian semester ku ini berapa, mungin C, D, atau E. bukan aku saja yang bernasib seperti itu ada beberapa kawan yang lain yang juga bernasib sama malah ada yang tidak membuat power poin sama sekali. Akhirnya, kami pulang ke kos dengan wajah lesu dan menatap tanah sepanjang perjalanan, ada yang menyalahkan dose ada pula yang menyalahkan kawan disebelah. Lalu aku berkata kepada kawan-kawanku seperti ini :
  •      Kita tidak dapat ujian karena lupa minta restu dari Allah SWT dan orang tua
  • Kita banya dosa sama dosen, karena tiap belajar kita selalu gosipin beliau. Mulai dari beliau yang jujur sekali membaca tulisan yang berbahasa inggris hingga kebiasaan beliau menelpon saat mengajar, termasuk ujian tadi. (Astagfirullahal’adzhiim … ngegosip lagi )
  • Kita kurang persiapan.
  • Mungkin karena tadi aku berbohong pada teman satu kosku, tentang laptop. Dia pengen minjam tapi aku bilang saja laptop aku pakai untuk ujian. Untuk lebih meyakinkannya, aku pakai tas laptop kekampus dan berpura-pura berat padahal laptopku dalam lemari. Itu aku lakukan karena aku malas saja liat dia, Cuma lagi kesusahan saja dia ingat aku.
Diperjalanan, kami berhenti sejenak ditempat biasa. Tempat dimana melepas semua beban perasaan dan beban pikiran yaitu di antara dua kolam yang ada polongannya dan disekitarnya adalah sawah yang masih hijau, bisa dibayangkan kan ?. lokasi itu terletak dibelakang kos an ku. Niatnya sih pengen berteriak, tapi waktu itu lagi waktu ashar dan dimesjid jama’ah lagi sholat. Aku mengambil dua tangkai bunga dande lion liar yang tumbuh di pinggiran pematang sawah, mitosnya kalu kita meniup bunga tersebut sambil mengucapkan keinginan kita maka keinginan itu akan terkabul, seperti bintang jatuh gitu. Aku berikan pada temanku disebelah yang lagi bersedih memikirkan ujian tadi, baru sampai ditangannya bunga dande lion terbang tertiup angin, dia jadi makin sedih belum juga keinginan diucapkan bunganya malah terbang sendiri. “bismillahirrohmanirrohiim,,, ya Allah baguskanlah nilai ujian hamba tadi, hamba tidak mau mengulang ya Allah”, begitulah pinta ku sembari meniup bunga dande lion. Bunganya terbang mengikuti arah angin, mataku yang sayu masih menatap titik-titik kecil yang beterbangan itu. “Amiin, kabulkanlah ya Allah”. Setelah itu, aku mengajak kawan-kawan untuk pulang agar bisa leluasa mengadu yaitu mengadu pada Allah diatas sajadah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tulis opini mu disini :)