Assalamu’alaikum wr wb, thanks to
visit buddy …
Jika kalian baca blogku diatas, pasti
kalian menyangka blog ini berisi kiat-kiat menulis, benar sih aku hobi sedikit
dalam tulis menulis walaupun tulisan diatas kertas jelek tapi untung sekarang
ada laptop, ehem :D. tunggu, bukan ini yang mau aku ceritakan dalam blog ini,
tulisan pada blog sebelumnya adalah salah satu ujian akhir (semester) dalam
mata kuliah applicom ku, yang mana dosennya menyuruh membuat power point apapun
itu temanya, tadi aku bilang salah satu yah soal pertamanya adalah membuat file
yang pake rumus-rumus alias di Microsoft excel ituu … sebenarnya aku ngerti, ya
ngerti taaapii pas ujiaan ee malah lost concept. Ga tau lagi apa yang
mau diisi, akibatnya 90 menit berlalu file yang sudah aku buat tabel-tabelnya
kosong tanpa jawaban satupun, kecuali hanya soal kedua yang siap yaitu power
point. Dan yang tambah parahnya dosen berkata “tiga kolom saja saudara isi
dengan rumusnya kalian selamat, tapi kalau tidak silakan saudara ujian lagi
semester depan”. Waktu tinggal 10 menit lagi,
sedangkan aku belum juga mengisi sampai dosen menyatakan waktu habis,
dan aku tidak mengisinya.
Nah, buat power point nya juga dengan
semangat dan dengan tingkat kepedean yang sangat tinggi, yang tadinya dosen
menyuruh buat 5 slide aku buat 9 slide dengan isi seperti diatas serta beberapa
animasi. Ternyata, dosen Cuma nge-cek sebentar saja power point itu, tidak
beliau baca, lalu dikasih nilai 70% karena aku lupa buat tampilan slide 1
dengan slide lainnya berbeda, (aduuuh kok bisa lupa yaa??? L). Dosen pun berlalu ke kursi
belakang, tiba-tiba aku ingat tadi ada salah satu slide yang bewarna biru
mencolok, aku perlihatkan pada dosen, walaupun satu tapi yang 70% tadi naik
nilainya, tidak tahu berapa. Sempat sih, bertanya pada kawan-kawan yang ada
disekeliling, tapi mereka tidak kenal lagi dengan yang namanya Yulia Meta
Arpani, belum tahu ‘ama bapak gua ya ??? (sama anaknya aja tidak kenal). Bisa
dipahamilah, memang seperti itu saat ujian ibda’binnafsi.
Jika digabungkan dengan Microsoft
excel bisa ditebak nilai ujian semester ku ini berapa, mungin C, D, atau E.
bukan aku saja yang bernasib seperti itu ada beberapa kawan yang lain yang juga
bernasib sama malah ada yang tidak membuat power poin sama sekali. Akhirnya,
kami pulang ke kos dengan wajah lesu dan menatap tanah sepanjang perjalanan,
ada yang menyalahkan dose ada pula yang menyalahkan kawan disebelah. Lalu aku
berkata kepada kawan-kawanku seperti ini :
- Kita tidak dapat ujian karena lupa minta restu dari Allah SWT dan orang tua
- Kita banya dosa sama dosen, karena tiap belajar kita selalu gosipin beliau. Mulai dari beliau yang jujur sekali membaca tulisan yang berbahasa inggris hingga kebiasaan beliau menelpon saat mengajar, termasuk ujian tadi. (Astagfirullahal’adzhiim … ngegosip lagi )
- Kita kurang persiapan.
- Mungkin karena tadi aku berbohong pada teman satu kosku, tentang laptop. Dia pengen minjam tapi aku bilang saja laptop aku pakai untuk ujian. Untuk lebih meyakinkannya, aku pakai tas laptop kekampus dan berpura-pura berat padahal laptopku dalam lemari. Itu aku lakukan karena aku malas saja liat dia, Cuma lagi kesusahan saja dia ingat aku.
Diperjalanan, kami berhenti sejenak
ditempat biasa. Tempat dimana melepas semua beban perasaan dan beban pikiran
yaitu di antara dua kolam yang ada polongannya dan disekitarnya adalah sawah
yang masih hijau, bisa dibayangkan kan ?. lokasi itu terletak dibelakang kos an
ku. Niatnya sih pengen berteriak, tapi waktu itu lagi waktu ashar dan dimesjid
jama’ah lagi sholat. Aku mengambil dua tangkai bunga dande lion liar yang tumbuh
di pinggiran pematang sawah, mitosnya kalu kita meniup bunga tersebut sambil
mengucapkan keinginan kita maka keinginan itu akan terkabul, seperti bintang
jatuh gitu. Aku berikan pada temanku disebelah yang lagi bersedih memikirkan
ujian tadi, baru sampai ditangannya bunga dande lion terbang tertiup angin, dia
jadi makin sedih belum juga keinginan diucapkan bunganya malah terbang sendiri.
“bismillahirrohmanirrohiim,,, ya Allah baguskanlah nilai ujian hamba tadi,
hamba tidak mau mengulang ya Allah”, begitulah pinta ku sembari meniup bunga
dande lion. Bunganya terbang mengikuti arah angin, mataku yang sayu masih menatap
titik-titik kecil yang beterbangan itu. “Amiin, kabulkanlah ya Allah”. Setelah
itu, aku mengajak kawan-kawan untuk pulang agar bisa leluasa mengadu yaitu
mengadu pada Allah diatas sajadah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tulis opini mu disini :)