Kamis, 17 September 2015

SEKILAS TENTANG LOKASI KKN Mawar 1



SEJARAH SINGKAT LOKASI KKN
  
1.      Sejarah Singkat Nagari Lubuak Jantan
Nagari Lubuk Jantan terdiri dari 11 jorong dan beberapa suku antara lain suku Mandahiliang, Caniago, Melayu dan suku Kutianyir. Partisipasi masyarakat Lubuk Jantan sangat tinggi dalam menjiwai rasa kebersamaan sebagai tanda bukti sesama mahkluk sosial dan menjunjung tinggi adat istiadat yang ada.
Pada saat penjajahan dilakukan oleh Belanda pada tahun 1908 ada seorang perempuan yang bernama Siti Hajar merupakan sosok yang kuat dan pantang menyerah untuk melawan Belanda. Siti Hajar pergi untuk menyerang Belanda dengan membawa senjata tajam dengan menggunakan tombak, parang, bambu runcing dan sabit. Pada saat terjadinya peperangan tersebut, penjajahan Belanda mengatakan bahwa Siti Hajar merupakan seorang perempuan yang keras dan berjiwa laki-laki yang sangat susah sekali untuk dicari kelemahannya dalam peperangan. Siti Hajar berbuat seperti itu karena dengan cara itu Belanda tidak mengetahui kalau dia sebenarnya perempuan yang kuat dan tangguh pada saat itu. Peperangan itu terjadi di Tanjuang Pauah jorong Teratai yang merupakan tetangga jorong Kenanga.
Dinamakan Tanjuang Pauah karena di jorong Teratai itu banyak terdapat pohon pauh yang hampir sama bentuknya dengan pohon  mangga. Tanjung pauh tersebut merupakan tempat tinggal bagi manusia purbakala dahulunya. Sungai yang melewati jorong teratai bernama batang sinamar yang bermuara dari daerah agam dan luhak nan limo puluah yang mengalir airnya sampai ke kota solok dan sawalunto.
Batang sinamar tersebut merupakan kawasan tanjung pauh yang pinggirnya terdapat pohon Beringin yang rimbun dan rindang. Di pohon beringin itu Allah memperlihatkan mukjizat-Nya berupa kesaktian. Kesaktian tersebut adalah bagi orang yang melakukan penebangan terhadap pohon beringin maka ia akan mengalami sakit.
Pada tahun 1908 seorang penangkap ikan menemukan sosok manusia yang sudah meninggal dunia dengan rambut yang pendek ditepi Lubuk Beringin Sakti. Sipenangkap ikan segera memberi tahu kepada penduduk sekitar tempat kejadian, maka berdatanganlah penduduk untuk menyaksikan kejadian tersebut dari dekat. Sebuah kejadian luar biasa setelah penduduk datang ke tempat kejadian, ditemukan mayat itu telah ditunggu oleh seekor Siamang Putih. Kemudian Siamang ini melompat ke atas pohon Beringin, karena melihat orang banyak datang.
Sebuah kesepakatan yang terjadi pada tokoh masyarakat bahwa mayat itu dikuburkan tidak jauh dari Lubuk Beringin Sakti itu. Pada hari berikutnya mayat yang telah dikuburkan itu ditemukan lagi di Lubuk Beringin Sakti, ini terjadi barulang kali. Kesepakatan pun kembali dibuat oleh para tertua nagari bahwa mayat ini dikuburkan di sebuah bukit kecil yang berjarak 400 m dari Tanjung Pauh. Mayat tersebut berstatus laki-laki, maka dari itu para sejarawan memberi nama Lubuk Jantan.

2.      Sejarah Singkat Jorong Mawar I
Menurut rangkaian sejarah yang bersumber dari niniak mamak Jorong mawar I dan Nagari Lubuk Jantan bahwasanya Jorong Mawar I terhimpun dari tiga dusun yaitu Dusun Kalo-kalo, Dusun Tabek Panjang (Dusun Sentral) dan Dusun Bunian. Asal mula Dusun Kalo-kalo ini ialah berawal dari pemikiran masyarakat untuk mencari solusi agar dapat menyeberangi batang Air Sinama untuk bisa kepemukiman masyarakat diseberangnya, sehingga timbul ide untuk membuat Titian Manau dengan mementangkan Manau (Sejenis Tabu), dan dibuat lingkaran yang berbentuk kalung yang lingkaran itu terbuat dari Rotan yang digantung Kemanau, lingkaran itu dinamakan Kala, sehingga dalam menyelesaikan titian tersebut para pekerjanya berjalan diatas manau sambil memegang Kala tersebut. Akhirnya setelah titian itu selesai, dan masyarakat dapat menyeberangi Batang Air Sinama sehingga masyarakat setempat menamakan Dusun tersebut dengan Dusun Kalo-kalo.
Kemudian asal mula Dusun Tabek Panjang ialah ketika islam belum masuk ke dusun ini masyarakat yang ada didusun ini belum mengetahui makanan yang halal dan yang haram untuk dimakan. Pada tahun 1881 terjadi perang Padri, yang mana dusun tabek panjang termasuk kedalam daerah peperangan. Perang itu dipimpin oleh Tuangku Lintau, sehingga setelah perang selesai dusun tabek panjang telah dipengaruhi oleh ajaran islam, masyarakatnya sudah banyak masuk islam, ketika itu telah jelaslah bagi mereka makanan yang halal dan yang haram dimakan, lalu masyarakat tersebut menyesali perbuatan mereka selama ini, sehingga mereka berjanji tidak akan memakan makanan yang haram. Akhirnya seluruh masyarakat tersebut melakukan Tobat Panjang, agar seluruh perbuatan mereka selama ini diampuni. Oleh sebab itu Dinamakan Dusun Tabek Panjang. 
Dusun Bunian juga memiliki sejarah penamaannya, dimana asal kata Bunian dari kata Baunian. Dahulunya masyarakat dusun bunian ini menanam padi di sawah-sawah mereka secara serentak, sehingga ketika panenpun juga serentak, waktu panen menghasilkan pendapatan yang banyak. Namun beberapa tahun setelahnya penghasilan mereka menurun, banyak dari sawah-sawah mereka yang padinya tidak berbuah. Penyebabnya banyak buah padi yang dimakan oleh burung-burung dan juga banyak diserang hama. Melihat pendapatan panen berkurang, maka masyarakatpun berinisiatif untuk menjaga padi mereka dan mereka menyebutnya dengan baunian, akhirnya Dusun ini bernama Dusun Bunian.
 Asal Mula Jorong Mawar I, pada tahun 1970 dimana adanya kebijakan perobahan jorong di Nagari  Lubuak Jantan yang awalnya ada dua puluh empat jorong dijadikan 10 jorong. Penamaan nama jorong itu berdasarkan kesepakan seluruh niniak mamak, KAN Nagari Lubuak Jantan bahwa nama-nama seluruh jorong yang ada dinagari Lubuak Jantan diambil  dari nama bunga, sistim penetapannya dengan membuat nama-nama bunga tersebut di dalam kertas (lot) lalu bagi pak jorong yang tersebut namanya diperintahkan untuk mengambil satu lot tersebut, ketika giliran dari pak jorong mawar I, maka terambil lot yang bertuliskan nama bunga Mawar, maka sejak itulah jorong ini bernama jorong Mawar, Namun, adanya reformasi yang sesuai dengan Program Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar No. 04 Tahun 2008 Tentang Pemekaran Nagari DI Wilayah Kabupaten Tanah Datar yaitu “ babaliek ka nagari dan kambali ka surau” maka terjadilah pemekaran pada jorong Mawar, dikarenakan jorong mawar ini luas daerahnya dan banyak penduduknya melebihi dari ketentuan sebuah jorong, maka dibagilah jorong ini menjadi dua, sehingga dinamakan Jorong Mawar I dan Jorong Mawar 2 hingga sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tulis opini mu disini :)