SEJARAH SINGKAT LOKASI KKN
1.
Sejarah Singkat Nagari Lubuak Jantan
Nagari Lubuk Jantan terdiri dari 11 jorong dan beberapa suku
antara lain suku Mandahiliang, Caniago, Melayu dan suku Kutianyir. Partisipasi
masyarakat Lubuk Jantan sangat tinggi dalam menjiwai rasa kebersamaan sebagai
tanda bukti sesama mahkluk sosial dan menjunjung tinggi adat istiadat yang ada.
Pada saat penjajahan dilakukan oleh Belanda pada tahun 1908
ada seorang perempuan yang bernama Siti Hajar merupakan sosok yang kuat dan
pantang menyerah untuk melawan Belanda. Siti Hajar pergi untuk menyerang Belanda
dengan membawa senjata tajam dengan menggunakan tombak, parang, bambu runcing
dan sabit. Pada saat terjadinya peperangan tersebut, penjajahan Belanda
mengatakan bahwa Siti Hajar merupakan seorang perempuan yang keras dan berjiwa
laki-laki yang sangat susah sekali untuk dicari kelemahannya dalam peperangan.
Siti Hajar berbuat seperti itu karena dengan cara itu Belanda tidak mengetahui
kalau dia sebenarnya perempuan yang kuat dan tangguh pada saat itu. Peperangan
itu terjadi di Tanjuang Pauah jorong Teratai yang merupakan tetangga jorong
Kenanga.
Dinamakan Tanjuang Pauah karena di jorong Teratai itu banyak
terdapat pohon pauh yang hampir sama bentuknya dengan pohon mangga. Tanjung pauh tersebut merupakan
tempat tinggal bagi manusia purbakala dahulunya. Sungai yang melewati jorong
teratai bernama batang sinamar yang bermuara dari daerah agam dan luhak nan
limo puluah yang mengalir airnya sampai ke kota solok dan sawalunto.
Batang sinamar tersebut merupakan kawasan tanjung pauh yang
pinggirnya terdapat pohon Beringin yang rimbun dan rindang. Di pohon beringin
itu Allah memperlihatkan mukjizat-Nya berupa kesaktian. Kesaktian tersebut
adalah bagi orang yang melakukan penebangan terhadap pohon beringin maka ia
akan mengalami sakit.
Pada tahun 1908 seorang penangkap ikan menemukan sosok
manusia yang sudah meninggal dunia dengan rambut yang pendek ditepi Lubuk
Beringin Sakti. Sipenangkap ikan segera memberi tahu kepada penduduk sekitar
tempat kejadian, maka berdatanganlah penduduk untuk menyaksikan kejadian tersebut
dari dekat. Sebuah kejadian luar biasa setelah penduduk datang ke tempat
kejadian, ditemukan mayat itu telah ditunggu oleh seekor Siamang Putih.
Kemudian Siamang ini melompat ke atas pohon Beringin, karena melihat orang
banyak datang.
Sebuah kesepakatan yang terjadi pada tokoh masyarakat bahwa
mayat itu dikuburkan tidak jauh dari Lubuk Beringin Sakti itu. Pada hari
berikutnya mayat yang telah dikuburkan itu ditemukan lagi di Lubuk Beringin
Sakti, ini terjadi barulang kali. Kesepakatan pun kembali dibuat oleh para
tertua nagari bahwa mayat ini dikuburkan di sebuah bukit kecil yang berjarak
400 m dari Tanjung Pauh. Mayat tersebut berstatus laki-laki, maka dari itu para
sejarawan memberi nama Lubuk Jantan.
2.
Sejarah Singkat Jorong Mawar I
Menurut rangkaian sejarah yang bersumber dari niniak mamak
Jorong mawar I dan Nagari Lubuk Jantan bahwasanya Jorong Mawar I terhimpun dari
tiga dusun yaitu Dusun Kalo-kalo, Dusun Tabek Panjang (Dusun Sentral) dan Dusun
Bunian. Asal mula Dusun Kalo-kalo ini ialah berawal dari pemikiran masyarakat
untuk mencari solusi agar dapat menyeberangi batang Air Sinama untuk bisa
kepemukiman masyarakat diseberangnya, sehingga timbul ide untuk membuat Titian
Manau dengan mementangkan Manau (Sejenis Tabu), dan dibuat lingkaran yang berbentuk
kalung yang lingkaran itu terbuat dari Rotan yang digantung Kemanau, lingkaran
itu dinamakan Kala, sehingga dalam menyelesaikan titian tersebut para
pekerjanya berjalan diatas manau sambil memegang Kala tersebut. Akhirnya
setelah titian itu selesai, dan masyarakat dapat menyeberangi Batang Air Sinama
sehingga masyarakat setempat menamakan Dusun tersebut dengan Dusun Kalo-kalo.
Kemudian asal mula Dusun Tabek Panjang ialah ketika islam
belum masuk ke dusun ini masyarakat yang ada didusun ini belum mengetahui
makanan yang halal dan yang haram untuk dimakan. Pada tahun 1881 terjadi perang
Padri, yang mana dusun tabek panjang termasuk kedalam daerah peperangan. Perang
itu dipimpin oleh Tuangku Lintau, sehingga setelah perang selesai dusun tabek
panjang telah dipengaruhi oleh ajaran islam, masyarakatnya sudah banyak masuk
islam, ketika itu telah jelaslah bagi mereka makanan yang halal dan yang haram
dimakan, lalu masyarakat tersebut menyesali perbuatan mereka selama ini,
sehingga mereka berjanji tidak akan memakan makanan yang haram. Akhirnya
seluruh masyarakat tersebut melakukan Tobat Panjang, agar seluruh
perbuatan mereka selama ini diampuni. Oleh sebab itu Dinamakan Dusun Tabek
Panjang.
Dusun Bunian juga memiliki sejarah penamaannya, dimana asal
kata Bunian dari kata Baunian. Dahulunya masyarakat dusun bunian ini
menanam padi di sawah-sawah mereka secara serentak, sehingga ketika panenpun
juga serentak, waktu panen menghasilkan pendapatan yang banyak. Namun beberapa
tahun setelahnya penghasilan mereka menurun, banyak dari sawah-sawah mereka
yang padinya tidak berbuah. Penyebabnya banyak buah padi yang dimakan oleh
burung-burung dan juga banyak diserang hama. Melihat pendapatan panen
berkurang, maka masyarakatpun berinisiatif untuk menjaga padi mereka dan mereka
menyebutnya dengan baunian, akhirnya Dusun ini bernama Dusun Bunian.
Asal Mula
Jorong Mawar I, pada tahun 1970 dimana adanya kebijakan perobahan jorong di
Nagari Lubuak Jantan yang awalnya ada
dua puluh empat jorong dijadikan 10 jorong. Penamaan nama jorong itu
berdasarkan kesepakan seluruh niniak mamak, KAN Nagari Lubuak Jantan bahwa
nama-nama seluruh jorong yang ada dinagari Lubuak Jantan diambil dari nama bunga, sistim penetapannya dengan
membuat nama-nama bunga tersebut di dalam kertas (lot) lalu bagi pak jorong
yang tersebut namanya diperintahkan untuk mengambil satu lot tersebut, ketika
giliran dari pak jorong mawar I, maka terambil lot yang bertuliskan nama bunga
Mawar, maka sejak itulah jorong ini bernama jorong Mawar, Namun, adanya
reformasi yang sesuai dengan Program Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar
No. 04 Tahun 2008 Tentang Pemekaran Nagari DI Wilayah Kabupaten Tanah Datar
yaitu “ babaliek ka nagari dan kambali ka surau” maka terjadilah
pemekaran pada jorong Mawar, dikarenakan jorong mawar ini luas daerahnya dan
banyak penduduknya melebihi dari ketentuan sebuah jorong, maka dibagilah jorong
ini menjadi dua, sehingga dinamakan Jorong Mawar I dan Jorong Mawar 2 hingga
sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tulis opini mu disini :)