Minggu, 13 Desember 2015

Asyaruddin - Buyuang Painan, kakek ku

jurnal ulat kecil: "cerita kakek"


... rintik hujan kembali menyapa atap kos an ku, membuat nada harmoni klasik senja ini, gaduh sih sebenarnya.
kalau sudah begini, aku teringat saat2 ngumpul bersama keluarga... apa lagi saat hujan begini, yang ga tau mau melakukan kegiatan apa, palingan nonton atau tidur. -_-

dan berkumpul dengan keluarga adalah waktu yang tepat, disana ada kakek yang akan siap bercerita, bernostalgia masa muda beliau, menceritakan betapa hebatnya menantang ombak di lautan,, disini aku tau ternyata kakek waktu mudanya seorang pelaut. aku paling suka edisi ini, saat kakek bercerita kapal beliau pernah karam sehingga beliau dan rekan2nya berjuang berenang ketepian, lalu kakek juga pernah menghantam tajamnya karang hingga menyisakan bekas luka di pelipis matanya.

namun, dengan begitu banyaknya cerita dari pengalaman beliau... ada satu pengalaman beliau yang sangat aku dan adik2 nanti2 untuk diceritakan, yaitu pengalaman saat melawan para penjajah,,
beliau yang waktu itu masih remaja sudah berkecimpung dengan senjata, bambu runcing, bom, darah, mayat dan penderitaan...

namun, tak ada ketakutan sedikt pun dari beliau saat menceritakan kisah tersebut, beliau begitu bangga ... berharap kami cucu2nya juga seperti itu, harus berani, selalu optimis dan semangat.
kakek, beliau adalah salah satu inspirasiku...akan ku ingat selalu pesan2 mu... kelak aku ingin seperti mu, duduk dikelilingi kehangatan keluarga, kehangatan para cucu yang siap mendengar kisahku, sekarang aku harus berjuang... agar memperoleh pengalaman2 yang luar biasa,. sehingga aku bisa dengan bangga menceritakannya ke mereka, kelak.
pict: aku, adik, dan kakek.

Sabtu, 12 Desember 2015

kawa daun

Segarnya Minuman Tradisional ku - KAWA DAUN-

 

Aia kawa atau kawa daun, adalah minuman dari daun kopi yang diseduh seperti teh. Daun kopi lokal pilihan awalnya dikeringkan dengan cara disangrai selama 12 jam. Saat akan diminum, daun kering ini dicampur dengan air dingin, lalu diseduh dengan air mendidih.

 Aia kawa bisa dikaitkan dengan adanya tanam paksa dalam kekuasaan kolonial Belanda. Penduduk di Sumatera Barat dilarang menikmati biji kopi untuk diri sendiri meskipun dipaksa untuk menanamnya demi kepentingan perdagangan. Peraturan ini diakali dengan menggunakan dedaunan kopi yang dipercaya masih mengandung kafein

Minuman ini diseruput di saat cuaca dingin, di dangau-dangau. Penyajiannya tidak dengan gelas atau mangkuk, melainkan tempurung kelapa yang dibelah dua. Tempurung ini diberi tatakan bambu. Aia kawa bisa dinikmati dengan atau tanpa gula, ditemani berbagai penganan kecil.

https://id.wikipedia.org/wiki/Aia_kawa

sore yang mendung itu, aku baru saja pulang dari payakumbuh, tepatnya dari taeh bukik karena ada bencana longsor disana (28 11 2015), karena hari itu kami dari KSR PMI UNIT STAIN Batusangkar menyalurkan bantuan yang telah dikumpul sejak beberapa hari yang lalu. kebetulan aku tidak satu rombongan dengan rekan-rekan yang lain, karena mereka dengan angkot cateran sedangkan aku menggunakan motor bersama temanku (nyusul sih, jadi ketinggalan gitu ceritanya haha).

saat perjalanan pulang itulah, aku dan mela temanku mampir disalah satu tongkrongan keren ala minangkabau ini KINIKO nama tempatnya, cocok banget tempat hang out bareng keluarga, teman dan lain-lain. karena ini perdana kami kesini, jadi agak sedikit parno juga sih sebenarnya... clingak clinguk kesana kemari, masuk bangunan KINIKO yang disambut dengan berbagai cemilan asli minang dan tentunya kopi karena ada pabrik kopi tradisional disebelahnya, "uni, pasan kopi ciek" pesan kami, "di balakang pasan diak, langsuang se la kabalakang" jawab uni tersebut ramah.


ya ia laah ... uni tadi kan kasir dari cemilan tersebuuut. ternyata dibelakang masih ada satu ruangan lagi. daaan... subhanallah... kereeeeeen buaangeeeetttttt. rancak banaaa !!! langsung ajee kami pesan ... setelah baca daftar menu, ok uni,,, kopi kawa daun susu duo, kebab ciek.


haha, sebenarnya pas mau mesan ... aku dan mela diskusi panjang dulu... yg mana yg mau dipesan, maklum karena kami mahasiswa hemat (padahal lagi kere) jadilah kami memilih menu yang termuraaah harganya. ga apa2 mel, biar sederhana yang penting nikmat, hibur ku.

kami segera mencari tempat duduk yang PW. aku suka banget dengan design nya... alami banget, nyatu banget dengan suasana, suasana pedesaan.
tentu saja momen seru ini segera ku abadikan, jepret sana ... jepret sinii... oalaah tingkah kami mencuri pandangan tamu2 kafe. hihi, biarin ajee. tak berapa lama... datang lah pesanan kami... kurang dari 5 menit langsung habis,,, ini laper atau gimaneee??? ... wait, secara hari mau magrib soalnya, jadi kami harus cepat2...

setelah puas berfoto dan menghabiskan santapan hingga tak bersisa, kami membayar pesanan dan teryata semuanya Rp.24.000.-. badan pun serasa lebih segar karena telah beristirahat dan menikmati minuman segar ini. memang benar-benar nikmat menikmati minuman ini disini.

ok, good by the awesome place. insyaallah ,,, jika ada kesempatan kami akan berkunjung lagi kesini...