Minggu, 14 Juni 2015

jelajah Batusangkar

Jelajah 

Berawal dari kebosanan dikos saat libur dihari minggu, ku layangkan chatting pada kak mutia untuk mengajaknya jalan keluar. Ternyata pas banget karena kak mutia ternyata juga lagi bosan, suntuk banget dikos tanpa kegiatan. Sekitar jam 10 pagi siap gosok gigi tanpa mandi kami pun melangkahkan kaki yang tak tahu tujuan yang jelas menjelajahi jalan-jalan yang ada di daerah sekitar kos,yang penting keluar dari kos menghirup udara segar dan jaalaan.

Berbekal uang seadanya disaku celana langkah kaki mulai menyusuri jalan, jalanan aspal yang berliku, jalanan yang berkerikil pun kami lalui. Diperjalanan kami melihat para petani sedang memanen ubi jalar, dan ada juga ibu-ibu yang sedang membuat kerupuk. Gang-gang kecil kami susuri sungguh perjalanan yang menyenangkan karena tak terasa lelah sedikitpun. Jauh berjalan banyak dilihat, kami pun mulai memasuki komlpeks perumahan Arai pinang semua gang dinamai dengan nama bunga, rumah-rumah yang ada disitu waah subhanallah sungguh indah dan memang mewah-mewah, rata-rata didepan rumahnya memiliki taman dan kolam kecil yang menambah pesona indah rumahnya. Lalu kami singgah sebentar disalah satu warung disana untuk membeli minuman karena sudah kehausan.

Kami juga sempat singgah di Pondok sakato, sebuah tempat makan yang menyediakan menu yang enak-enak, kami memesan soto daging sapi eeeh ternyata lagi kosong ya udaah karena perut udah keroncongan sebab belum makan dari pagi kami memesan nasi goreng dan jus alpukat, maaknyuussss. Letaknya sangat strategis karena terletek dekat dengan perumahan dan jalan lintas, suasana tempatnya sungguh seru dan menarik karena tempatnya terdiri dari pondok-pondok rumbia yang ditambahi dengan aksesoris-aksesoris unik didalamnya.

Setelah kenyang dan tentunya sudah dibayar, kembali kami melanjutkan perjalanan kini kami kembali menyusuri jalanan yang lebih kecil dari sebelumnya. Hingga tiba disebuah mesjid yang sungguh indah atapnya merah bertingkat-tingkat megah saat masukpun kami disambut dengan gapura gerbang yang elegant yaitu atap yang berbentuk atap rumah gadang minang kabau tapi yang ini masih juga berwarna merah. Setelah berwudhu kami segera memasuki mesjid itu subhanallah tak henti-hentinya kami berdecak kagum  memuji kebesaran Allah, tiang-tiang mesjid itu terbuat dari kayu dan lantainya juga dari papan tapi bersih dan indah persis seperti didalaam rumah gadang, kak tia pun bertanya ini mesjid apa ya namanya? Oo iaa dari tadi kami Cuma hanya melihat-lihat yang nama mesjidnya belum kami ketahui, kami keluar lagi dan melihat plang mesjid yang bertuliskan Mesjid raya Batusangkar. Apaaa ??? ya Allah akhirnya aku bisa juga mengunjungi mesjid raya yang sudah lama disebut-sebut teman-teman ku di kampus selama ini, teriak kak tia. Hmm,, apanya kak ? aku heran melihat tingkah kak tia yang lagi jingkrak-jingkrak, mesjid ini mesjid tertua di Batusangkar dan sudah lama kakak pengen kesini, kata kak tia.
 
Kami kembali memasuki mesjid, dan nampaklah tulisan kapan mesjid ini dibangun yang tertulis dengan kaligrafi didinding mesjid dekat berdirinya imam, 2 Oktober 1982 mesjid ini dibangun subhanallah. Waktu menunjukkan hampir masuk waktu zuhur dan kami memutuskan untuk sholat disitu, tak berapa lama datanglah seorang bapak yang sudah tua memasuki mesjid dan langsung melaksanakan sholat, loh waktukan sudah memasuki waktu zuhur kenapa si bapak itu tak langsung azan? Tanyaku pada kak tia, kak tia hanya bisa menggeleng tidak tau. Kami pun hanya bisa menunggu tapi kok lama betul bapak itu sholat, sedangkan jemaah yang lain juga belum datang, mungkin sholat sendiri-sendiri kali ta, sahut kak tia. Aku pun berdiri dan melaksanakan sholat sunat sebelum zuhur setelah selesai salam, ku lihat bapak tadi mengambil mix dan mengumandangkan azan, aku dan kak tia saling berpandangan dan tersenyum ooo ternyata dari tadi si bapak itu melaksanakan sholat sunat tahyatul mesjid dan sholat sunat sebelum zuhur. Kemudian saat azan berkumandang datanglah makmum-makmum yang lain yang hendak melaksanakan sholat zuhur berjamaah juga, setelah azan dan iqomah kami pun sholat dengan penuh rasa syukur dan tafakur pada Sang ilahi.

Setelah sholat, kami kembali melanjutkan perjalanan menyusuri jalanan yang berhawa sejuk karena kiri kanan jalan masih banyak tumbuhan hijau dan juga taman-taman kecil. Ternyata dari sekian banyak rumah mewah yang kami lihat, juga banyak loh rumah- rumah tradisional didaerah ini yaitu rumah gadang. Niat nya sih ingin segera pulang ke kos karena jam telah menunjukkan jam 3 sore namun sekarang jalan pulangnya kami tidak tau lagi, naah loh ???. lalu kami melihat simpang jalan, kami menyusurinya eeh tau-tau kami tiba dijalan lintas menuju kampus. Masa kami melalui jalan ini malu dong lewat depan kampus dengan kostum seperti ini :D, kami pun masuk lagi ke jalan kecil berikutnya, pasalnya sama tetap saja bertemu dengan jalan raya walau kali ini simpangnya berbeda. Seakan tak kapok akan nyasar kami kembali memacu semangat kali ini akhirnya berhasil kami menemukan simpang jalan menuju kos, hehehe berhasiiil. Diperjalanan pulang kami melihat warung empek-empek Palembang, tentunya kalian tau kaan aksi selanjutnya kami ngapain??? Mampiiirrr ….. Alhamdulillah setelah kenyang dan tentunya juga sudah bayar, hehehe kamii pulaang. Eiitss belum juga ternyata, kali ini kami singgah diwarnet untuk update status sejenak setelah argo menunjukkan angka dua ribu rupiah kami pulang, ya benar-benar pulang ke kos dengan menyimpan sejuta pengalaman dalam jelajah kali ini. (yulia meta arpani.doc)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tulis opini mu disini :)